Saya baru saja menemukan sebuah cerita sederhana nan menarik. Sebetulnya untuk ibu-ibu. Tetapi tidak apa-apa jika Anda juga membacanya. Karena Anda punya ibu atau akan menjadi ibu atau punya seseorang yang menjadi ibu untuk anak-anakmu atau akan punya seseorang yang akan menjadi ibu untuk anak-anakmu. Begini ceritanya.
Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap dilahirkan ke dunia. Maka ia bertanya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku di sana?" Tuhan pun menjawab, "Di antara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu". Si kecil bertanya lagi, "Tapi di sini, di surga ini, aku tidak berbuat apa-apa kecuali menyanyi dan tersenyum. Semua itu sudah cukup membuatku bahagia". Tuhan menjawab, "Tak apa, malaikatmu itu akan selalu mendendangkan lagu untukmu dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu pasti akan membuatmu bahagia". Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti bahasa mereka jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?"
Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu akan membisikkan kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada di sampingmu, dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia". Si kecil bertanya lagi, "Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara dengan-Mu, ya Tuhan?" Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu itu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarimu berdoa". Lagi-lagi si kecil menyelidik, "Namun aku mendengar di sana ada banyak sekali orang jahat. Siapa nanti yang akan melindungiku?"
Tuhanpun menjawab, "Tenang, malaikatmu itu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia akan sering melupakan kepentingannya untuk keselamatanmu". Namun si kecil kini malah sedih, "Ya Tuhan tentu aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi." Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu akan selalu mengajarkan keagungan-Ku dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat kepada-Ku. Dia akan membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu Aku akan selalu ada di sisimu".
Hening. Kedamaian pun menerpa surga. Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya, Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama malaikat pelindungku," pinta si kecil. Tuhan pun kembali menjawab, "Nama malaikat pelindungmu itu tidak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: Ibu…"
Sebetulnya saya ingin menutup tulisan ini dengan pertanyaan standar macam: sudahkah Anda menjadi malaikat pelindung bagi buah hati Anda? Tetapi itu tidak saya lakukan. Karena saya yakin Anda pasti sudah berusaha semaksimal mungkin.
Atau, jangan-jangan, saya salah?
0 komentar:
Posting Komentar