Tahun 2012, Tahun Komitmen

Sabtu, Desember 31, 2011 0 komentar

Di Nagoya, 3 jam menuju tahun 2012. Seperti tahun lalu, orang Jepang memilih berada di rumah, berkumpul dengan keluarga masing-masing.

Tahun 2012: rencana baru apalagi? resolusi baru apalagi? janji baru apalagi? Sebenarnya kita tidak perlu rencana baru, resolusi baru & janji baru.

Kita perlu komitmen. K-O-M-I-T-M-E-N. Itu saja. Tahun 2012: tahun komitmen.

Karena kita sama-sama tahu, beberapa janji, resolusi dan rencana penting tidak terlaksana selama tahun 2011 karena kita kurang berkomitmen.

Selamat Natal Dari Nagoya

Minggu, Desember 25, 2011 0 komentar

Pagi ini salju turun untuk pertama kalinya tahun ini di Nagoya (di tempat lain salju sudah turun sejak minggu lalu.

Kalau Irving Berlin hanya bisa mengimpikan Natal & salju dalam lagunya "White Christmas". Di sini benar-benar White Christmas.

Tapi dengan suhu udara 0º Celcius, 'White Christmas' memang lebih baik hanya sebatas lagu saja.

Atau 'White Christmas' dinikmati di dalam kamar yang hangat oleh pemanas elektrik

Jadi, dari dalam kamar yang hangat itu (tetapi tanpa diiringi ‘White Christmas’), saya mengucapkan: selamat Natal semua. Tuhan mencintai kita sekalian.

Ini Malam Natal, Nge-date yuk!

Sabtu, Desember 24, 2011 0 komentar

“Brother Aris, will you join us for dinner after Christmas Eve’s Mass?”

“Sure”

“Ok. We better make a reservation from now. Because the restaurant will be so full”.

“With who?”

“Uhh, young couples. Here, Christmas Eve’s just like Valentine’s Day for young people. It’s a date night”.

“Really?”

“Yeah”.

Begitulah. Saya juga baru tahu kalau Malam Natal itu sama dengan malam Valentine buat orang muda di Jepang.

Entah sejak kapan tradisi ini dimulai.

Tetapi bolehlah dicari rasionalisasinya. Malam Natal adalah tentang pernyataan kasih Allah kepada kita. Bahwa Allah sedemikian mencintai kita sehingga Ia mengutus Putera-Nya lahir dan tinggal di tengah kita sebagai manusia.

Maka jika Malam Natal adalah tentang cinta, tidak salah juga jika orang muda Jepang menjadikannya sebagai malam buat menyatakan cintanya kepada satu sama lain.

Saya membayangkan, sementara kita bersibuk ria ke Gereja, percakapan antara muda-mudi di Nagoya ini akan berlangsung seperti ini:

“Ini Malam Natal loh??!!”

“Oh iya ya, nge-date yuk”.

“Yukz”.

P.S: Selamat mempersiapkan diri menyambut kelahiran Yesus. Tempat buat Yesus lahir di hati udah siap belum?

Terserah Orang Mau Bilang Apa

Jumat, Desember 23, 2011 0 komentar

Santo Lukas, dalam Injil hari ini, berkisah tentang ‘Kelahiran Yohanes Pembaptis’ (Luk. 1:57-66).

Saya sudah membaca (dan mendengar) kisah ini berulang-ulang kali.

Tetapi, benar, selalu akan ada arti baru, pemahaman baru, pengertian baru dari kisah yang sama dalam Kitab Suci.

Kitab Suci itu kaya akan inspirasi iman.

Sewaktu bayi itu disunat, tetangga-tetangga dan sanak-saudara dari Zakharia dan Elisabet hendak menamainya Zakharia sesuai dengan nama bapaknya.

Tetapi ibu dan bapaknya memberinya nama ‘Yohanes’ sesuai dengan kehendak Tuhan yang disampaikan melalui malaikat.

Janganlah takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes” (Luk. 1:13).

Pagi ini ingat saya teringat lagi sharing-sharing pengalaman yang pernah saya dengar.

Ingatan saya terutama berkisar pada sharing yang singkatnya berjalan dalam alur ini, “Si A bilang begini. Si B bilang begitu. Tetapi saya kok yakin ini rencana Tuhan”.

Persis seperti Zakharia dan Elisabet yang dengan yakin mengatakan ‘Namanya bukan Zakharia melainkan Yohanes, seperti rencana Tuhan’.

Si A bilang begini.

Si B bilang begitu.

Tetapi saya kok yakin ini rencana Tuhan.

“Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya” sabda Yesus.

Berbahagialah Anda yang penuh dengan iman percaya dan berharap pada Tuhan.

Semoga Tuhan mendengarkan dan mengabulkan doa dan keluh kesah Anda.