Untuk Awa dan Asaw di Surga

Selasa, Januari 31, 2012 0 komentar

"The feeling of grandparents for their grandchildren can be expressed this way: “Our children are dear to us; but when we have grandchildren, they seem to be more dear than our children were" (Henry Old Coyote)

"Sometimes our grandmas and grandpas are like grand-angels" (Lexie Saige)

"Some of the world's best educators are grandparents" (Welsh Proverb)

Doa Hari Ini

Senin, Januari 30, 2012 0 komentar

(Sumber: Pinterest)

Tanda Kekuasaan = Datang Terlambat

Kamis, Januari 26, 2012 0 komentar

Pernahkah Anda merasa menjadi orang terakhir yang tahu tentang sesuatu (tidak peduli entahkah sesuatu itu penting atau tidak penting)?

Setelah tahu ‘Mulutmu harimaumu’ itu ada sejarahnya, hari ini, saya baru tahu lagi kalau terlambat itu tanda kekuasaan.

Membiarkan orang menunggu lama itu ternyata tanda seberapa berkuasa orang yang ditunggu tersebut.

Tidak, saya tidak mengalaminya sendiri.

Itu pengakuan Karl Lagerfeld.

Karl siapa?

Beliau adalah desainer dibalik Chanel.

Karl membiarkan wartawan yang mewawancarainya menunggu selama satu setengah jam.

Setelah akhirnya muncul, di tengah wawancara, asistennya menelpon, memberitahu, model-modelnya sudah menunggunya dari tadi untuk pengepasan busana yang dikenakan nanti pada peragaan busananya.

So today they wait because I am late with you,” kata Karl kepada sang pewawancara, “It doesn’t bother me. You waited; they can wait, too”.

So being late is an exercise of power? tanya sang pewawancara.

Setelah menyunggingkan senyum puas Karl menjawab, “Exactly, yes. The day people don’t wait for me I have to disappear” (THE TIMES, 21/01/2012, Karl Lagerfeld Comes Clean, p. 45).

Saya membayangkan, Anda yang harus sering berurusan dengan petinggi-petinggi pastilah sudah tahu karena sudah mengalami hal ini sendiri: dibiarkan menunggu.

Sabar saja, siapa tahu, suatu saat, tiba pula giliran Anda untuk menjadi petinggi.

Semoga Anda lebih kreatif ketika giliran Anda tiba.

Maksud saya, pastilah ada cara yang lain yang tidak menyiksa orang.

Melihat Atau Tidak Melihat

Rabu, Januari 25, 2012 0 komentar

Dari mata lahir iman. Dengan melihat, orang bisa menjadi (lebih) percaya.

Tetapi dari mata juga, dosa bisa juga timbul. Nafsu, iri, dengki, serakah berawal dari melihat.

Dimulai dari melihat pula hal-hal besar dan mulia dikejar. Motivasi bangkit, cita-cita lahir.

Tetapi dari mata yang sama pula, tentu saja, dompet bisa terkuras. Tagihan kartu kredit membengkak.

Maka, soalnya adalah melihat atau tidak melihat.

Asal-Usul 'Mulutmu harimaumu'

0 komentar


Setelah bertahun-tahun akrab dengan “Mulutmu harimaumu” baru Minggu lalu saya tahu sejarahnya.

Ternyata ungkapan itu ada asal-usulnya.

Pada kekaisaran Nicolas I di Rusia (1825-1855) ungkapan ini mulai dipakai dan popular hingga sekarang.

Ketika itu seorang sastrawan bernama Kondraty Ryleyev dihukum gantung. Saat pelaksanaan, tali gantungan putus. Hal ini diyakini masyarakat sebagai pertanda bahwa terhukum tidak bersalah sehingga ia harus dibebaskan.

Merasa menang, naluri pembangkangan Ryleyev pun berkobar kembali,

Ia kembali melontarkan kritikan pedas.

Katanya, “Pemerintah sekarang ini tidak beres. Mereka bahkan tidak tahu bagaimana caranya menggantung Anda”.

Sang Kaisar marah besar mendengar ocehan pemberontak itu dan memerintahkan para algojonya mengulang hukuman gantung.

Pada 26 Juli 1926, Ryleyev mati di tali gantungan.

Kritikan Ryleyev menjadi seperti harimau yang balik menerkam dirinya.

(Sumber: Ian Situmorang, Mulut Suarez dan Santunnya Messi)