Hari ini, tanggal 01 Desember, Gereja memperingati martir Dionisius dan Redemptus. Siapakah mereka dan apa yang telah dilakukannya? Sedikit bocoran awal: mereka wafat sebagai martir di Negara kita.
Dionisius lahir tahun 1600 di Honfleur, sebuah kota di pantai utara Perancis. Ayahnya nahkoda, maka tidak heran bahwa Dionisius menjadi pelaut. Pada umur dua puluh tahun ia ikut berlayar ke Indonesia, di mana ia bekerja selama lima tahun sebagai penggambar peta dan jurumudi. Akhirnya ia pindah ke Goa, dan menjadi kapten armada Portugis. Pada umur 35 tahun ia memutuskan menjadi imam, dan masuk biara Karmel di goa.
Redemptus lahir sekitar tahun 1598 di Paredes, sebuah desa kecil di Portugal. Ia masuk tentara dan diutus ke daerah jajahan Portugis. Akhirnya ia ditempatkan di Goa. Redemptus lalu berubah haluan dan menjadi bruder Karmelit.
Pada tahun 1638, orang Portugis mengirim utusan ke Aceh. Atas permintaan kepala rombongan, Dionisius ikut sebagai pastor tentara dan jurubahasa. Ia ditemani Redemptus. Sesampai di Aceh mereka ditangkap dan dipenjara. Pada tanggal 29 November 1638, mereka mati sebagai martir.
Usaha Dionisius dan Redemptus untuk mewartakan Injil di tanah kita nampaknya gagal sama sekali. Tetapi bukankah biji gandum harus mati supaya dapat berbuah? Apakah kita mau berusaha demi Kristus, juga kalau hasilnya tak nampak?
(Dari: Anggota Keluarga Allah, Kanisius, 1974)
0 komentar:
Posting Komentar