Ada Waktu Untuk Menyimpan, Ada Waktu Untuk Membuang

Rabu, Desember 31, 2008

Manado, 10 jam menuju tahun baru 2009. Tidak seperti biasanya mobil-mobil berdesakan di jalan-jalan. Pusat perbelanjaan dipenuhi orang. Di beberapa titik tertentu muncul pasar dadakan di pinggir-pinggir jalan. Efeknya jelas, mobil-mobil harus bergerak merayap. Di pasar dadakan itu, penjual terompet dan petasan terhimpit di antara dominasi para penjual bahan makanan mulai dari cabe rawit sampai daging kiloan. Di Manado, sama seperti Natal, Tahun baru berarti makan besar. Nyam… nyam…nyam.

 

Sementara kita merayakan pergantian tahun dengan tenang dan damai, Israel-Palestina bergolak. Kemarin diberitakan, 7000 ribuan pemuda Iran melawar untuk maju perang melawan Israel. Jangan salah, ribuan pemuda ini bukanlah para preman pasar, bukan pula tenaga-tenaga terlatih dari kamp-kamp militer. Mereka adalah para mahasiswa dari berbagai universitas yang di pundak mereka seharusnya harapan akan masa depan bangsa yang cerah diletakkan.

 

Kita menutup tahun 2008 dengan damai sambil menyambut tahun baru dengan sejumlah harapan, tetapi untuk ribuan pemuda itu pergantian tahun tidak banyak artinya selain perang. Tidak banyak harapan di sana. Mungkin juga tidak secuilpun tersisa harapan akan masa depan yang damai.

 

Di belahan dunia lain di Amerika, pemilik sebuah blog berita paling populer di sana kemarin menerbitkan sebuah tulisan bagus, judulnya "Hal-hal yang ingin saya lupakan dari tahun 2008". Kebanyakan berbau politik dan terkait dengan urusan dalam negeri Negara itu. Hanya dalam tempo singkat, 600-an orang meresponnya dengan menyertakan pula hal-hal yang ingin mereka lupakan.

 

Malam ini, kami di biara Skolastikat MSC akan merayakan pergantian tahun dengan cara yang khas: dibuka dengan perayaan Ekaristi dan ditutup dengan api unggun dan bakar jagung muda. Tema perayaan kali meminjam kata-kata Pengkhotbah, "ADA WAKTU UNTUK MENYIMPAN, ADA WAKTU UNTUK MEMBUANG".

 

Apa yang bisa dikatakan pada akhir tahun ini? Mari kita mulai dari diri kita, keluarga kita, lingkungan kerja dan atau pelayanan kita.

 

Bagian mana dari hidup Anda yang ingin Anda buang? Peristiwa-peristiwa apa dari tahun 2008 yang hendak Anda lupakan: dalam relasi dengan orang-orang yang Anda cintai, dalam relasi di tempat kerja, dalam relasi pertemanan, dalam relasi di wilayah pelayanan Anda? Bagian mana dalam relasi-relasi itu yang hendak Anda lupakan? Konflik, sakit hati, dendam, ketidakpuasan, dikecewakan, dikhianati-ditusuk dari belakang, tidak didengarkan, tidak dimengerti, tidak dicintai, dibiarkan tertinggal, kesepian, bergumul sendirian?

 

Anda pasti punya bagian-bagian dalam relasi-relasi itu yang ingin Anda lupakan. Ada yang berhasil. Tetapi mungkin beberapa terlalu sakit untuk dilupakan. Tidak apa-apa, yang terlampau sakit tidak harus dilupakan. Hanya saja maafkanlah mereka dan lanjutkanlah hidup. Semoga Tuhan membantu Anda.

 

Sebaliknya, apa yang harus Anda simpan? Apa yang harus Anda pertahankan sebagai bekal dan modal memasuki tahun baru 2009? Banyak, tentu saja. Anda bias menyebutkan sendiri. Dari banyak itu, beberapa bias diungkapkan. Di antaranyam pelajaran-pelajaran yang Anda petik dari pengalaman-pengalaman sakit tersebut. Ini supaya Anda tidak jatuh lagi dalam peristiwa yang sama untuk kesekian kali. Juga perasaan berharga sebagai pribadi, dukungan, perhatian dan pengertian orang-orang yang kita cintai, keberhasilan-keberhasilan dalam studi dan karir. Dan di atas semuanya itu, kita menyimpan dan membawa masuk ke tahun 2009 harapan dan iman yang kokoh-kuat bahwa Tuhan mencintai Anda; cinta mana akan membasuh luka-luka Anda dan menyembuhkannya; cinta mana sudah, masih dan akan menopang hidup Anda di tahun yang baru.

 

Sementara itu, mari kita berdoa agar Tuhan membuang dendam dan kebencian dari hati pihak-pihak yang sementara bertikai di Timur Tengah. Kita berdoa semoga Tuhan menempatkan damai dalam hati ribuan pemuda yang siap mati itu. Bumi yang semakin renta ini pantas mendapatkan kedamaian.

 

SELAMAT MEMASUKI TAHUN BARU 2009. TUHAN MENCINTAI KITA SEMUA.

0 komentar: