Tanggal 11 November, kemarin, peringatan Santo Martinus, seorang uskup. Siapakah beliau ini?
Martinus lahir di Hungaria Barat, sekitar tahun 316, dari keluarga kafir. Pada umur muda ia masuk tentara, dan dalam rangka tugas sampai di Perancis. Di situ ia dibaptis pada umur delapan belas tahun. Ia lalu meninggalkan tentara dan menempuh hidup rahib (pertapa) di bawah pimpinan santo Hilarius. Dalam tahun 371 ia dipilih menjadi uskup Tours di Perancis. Sebagai uskup, ia tetap berusaha untuk hidup sebagai rahib dan masih mendirikan beberapa biara. Pada akhir abad keempat itu, orang-orang kota hampir semua Kristen, tetapi orang di pedesaan masih tetap kafir. Martinus lalu mulai mewartakan Injil, dengan hasil baik. Ia meninggal dunia pada tahun 397.
Cinta kasih Kristus dapat mengubah hidup kita, asal hati kita terbuka bagi-Nya. Apakah hati kita terbuka bagi cinta kasih itu?
Hari ini juga, tanggal 12 November, Gereja memperingati santo Yosafat, yang juga seorang uskup sekaligus martir. Ini riwayat hidupnya.
Yosafat lahir di Ukraina, Rusia Selatan, sekitar tahun 1580. Orang tuanya Kristen Ortodoks, tetapi Yosafat merasa diri tertarik kepada Gereja Katolik. Ia lalu menjadi rahib santo Basilius dan berusaha keras memajukan kesatuan Gereja. Ia mendirikan dan memulihkan beberapa biara yang menjadi pusat usaha pendekatan Gereja-Gereja Yunani dan Latin. Sebagai seorang uskup agung Polotsk di Rusia Barat, ia giat berkhotbah dan sering mengunjungi para imamnya untuk menyemangati mereka. Pada tanggal 12 November 1623 ia dibunuh oleh orang yang menentang usaha kerasulannya itu.
Santo Yosafat berjuang dengan giat tanpa melihat hasil. Kristus juga wafat di salib tanpa melihat hasil usahanya. Namun demikian, usaha itu tidak sia-sia, sebab Kristus telah bangkit dari alam maut. Apakah kita bersedia untuk bekerja bagi Kristus tanpa melihat hasil?
(Dari: Anggota Keluarga Allah, Kanisius, 1974)
0 komentar:
Posting Komentar