Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku". Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. (Mrk. 1:40-42)
Tuhan itu Tuhan yang bebas. Ia bebas melakukan kebaikan apa saja dalam hidup kita. Ia juga bebas menunda melakukannya. Ia bebas menentukkan waktunya sendiri, kapan bertindak kapan diam.
Tidak seperti kita. Tuhan tidak berada di bawah tekanan untuk mengabulkan doa-doa kita. Ia tidak bisa ditekan. Ia tidak bisa dipaksa. Ia tidak bisa diatur. Ia tidak bisa diperintah.
Tidak seperti kita. Tuhan tidak berbuat baik sekedar untuk balas budi. Atau karena sudah terlanjur janji. Atau karena tidak enak. Atau karena gengsi.
Tuhan kita Tuhan yang bebas.
Mengapa Anda bersedih karena setumpuk masalah sementara orang lain kelihatan bahagia? Mengapa Anda frustrasi karena menderita penyakit yang hebat sementara orang lain sehat-sehat saja?
Jawabannya: karena Tuhan kita Tuhan yang bebas.
Ia bebas mengizinkan pencobaan datang menghampiri hidup Anda. Ia bebas melarang pencobaan datang menghampiri hidup orang lain.
Tuhan kita Tuhan yang bebas.
Satu-satunya iman dan harap yang harus kita pegang erat-erat adalah Tuhan yang bebas dan tidak bisa diatur, diperintah dan dipaksa itu adalah Tuhan yang mencintai kita.
Cinta itulah yang memelihara kita; yang menghitung setiap tetes air mata kesedihan yang jatuh dan membalasnya dengan air mata bahagia; yang mendatangkan pertolongan dalam setiap pencobaan tepat pada waktunya.
Ingatlah kenyataan ini. Tuhan kita Tuhan yang bebas.
Maka, berhentilah bertanya mengapa semua kemalangan ini terjadi dalam hidup Anda.
Maka, jika Anda ingin memohon sesuatu kepada-Nya, mulailah dengan "Tuhan, kalau Engkau mau …".
Ingatlah pula kenyataan ini. Tuhan yang bebas itu mencintai Anda.
Maka, Ia akan memelihara Anda.
Maka, pada waktunya Ia akan membalas doa Anda, "Aku mau …".
Tidakkah kenyataan terakhir ini melegakan?
Berhentilah mencemaskan masa depan. Tuhan memelihara Anda.