Demikianlah Daud mengalahkan mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan Goliat dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan (1 Sam. 17:50).
Goliat memiliki hampir semua hal untuk memenangkan pertarungan melawan Daud. Kecuali dua hal: Tuhan di sisinya dan kewaspadaan terhadap datangnya batu sungai yang barangkali tidak lebih besar dari kepalang tangan orang dewasa itu.
Tentu saja sangat wajar jika Goliat berpikir apa artinya sebuah batu kecil di tangan anak kecil.
Yang tidak ia duga adalah batu kecil di tangan anak kecil bisa berarti kematian.
Kecil itu indah. Benar. Tetapi juga bisa berbahaya. Bisa mematikan. Bisa menghancurkan hidup kita.
Beberapa tahun yang lalu, seekor anjing kecil menggigit seorang bapak berusia 60-an tahun. Akibatnya, luka kecil yang tidak berarti di ibu jari. Apa yang bisa diharapkan dari gigi seekor anak anjing? Hanya lecet saja. Benar-benar tidak meyakinkan. Jadi, seperti bisa Anda tebak, ia mengacuhkan saja.
Tetapi hanya beberapa minggu berselang, di bawah guyuran air hujan, sang bapak dikebumikan.
Yup, rabies.
Jika Anda terbiasa berkomentar, "Ah, itu mah kecil", mungkin Anda belum tiba pada pengalaman Goliat.
Jangan meremehkan tanda-tanda kecil dan tidak meyakinkan.
Jangan meremehkan soal-soal sepele. Karena soal sepele dan tanda tidak meyakinkan bisa berubah menjadi seperti batu sungai di dahi Goliat. Atau lecet kecil di jari sang bapak.
Apalagi meremehkan kehadiran Tuhan dalam hidup Anda, di sisi Anda. Tanda-tanda Anda meremehkan arti kehadiran Tuhan adalah kapan terakhir kali Anda berdoa?