"Ampunilah Mereka Ya Tuhan..."

Kamis, September 11, 2008

Sewaktu masih di paroki saya suka tersentuh dengan mereka-mereka yang di tengah kesibukannya masih menyisihkan waktu untuk apa yang disebut sebagai "pelayanan". Di sini istilah pelayanan jarang diperdengarkan. Yang ada adalah terlibat aktif dalam paroki. Sudah sibuk dengan urusan karir/pekerjaan dan keluarga masih ikut mengurus paroki, dalam bidang macam-macam.

Saya jarang tersentuh kalau yang melakukan itu kami para kaum berjubah. Karena yaaa memang itu tugas kami. Tidak ada istimewa-istimewanya. Kami ada untuk pelayanan.

Dari mereka-mereka ini tak jarang pula saya mendengar cerita-cerita tentang kenyataan yang "tidak seharusnya terjadi di lingkungan gereja". Tapi faktanya terjadi juga. Cerita-cerita itu tak jauh-jauh dari kesalahpahaman, gosip, tidak dimengerti, tidak dihargai, merasa bekerja sendirian, kurang bertanggung jawab, ds, dst.

Pokoknya seputar kekecewaan, sakit hati dan frustrasi tentang ini dan itu.

Baru dua hari lalu saya bercerita dengan mantan pembimbing rohani saya, seorang romo, MSC juga, yang sudah lumayan lama makan asam garam pelayanan.

Di tengah percakapan seru, karena lama tidak berjumpa, dia mengatakan ini, "Kata-kata Yesus ketika disalibkan haruslah menjadi bekal bagi kita dalam pelayanan, apapun itu bentuknya".

"Yang mana?" tanya saya.

"Ampunilah mereka ya Tuhan karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat".

"Pelayanan yang sejati menuntut pengampunan yang terus menerus. Kita harus selalu mengampuni mereka yang kita layani. Hanya dengan begitu kita akan tetap setia dalam pelayanan kita. Pelayanan yang kita lakukan pun berasal dari hati yang tulus."

Saudara-saudariku terkasih, kalau saat ini Anda sementara terlibat dalam pelayanan di gereja dan harus berhadapan situasi-situasi yang mengecewakan dan membuat sakit hati, berdoalah seperti doa Yesus di salib.

Dan lanjutkan pelayanan Anda. Melayani itu seperti memanggul salib. Pada akhirnya kita selamat. Begitupun orang lain yang kita layani.

Silahkan menerapkannya juga dalam kehidupan karir maupun keluarga.

"Ampunilah mereka ya Tuhan karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat".

0 komentar: