Penyelamat Berprofesi Supir dan Satpam

Selasa, Agustus 18, 2009

Jangan pernah memandang sebelah mata orang-orang kecil di sekeliling Anda. Anda akan terkejut mendapati betapa penting dan berartinya kehadiran mereka. Pada saat tak terduga merekalah penyelamat yang sesungguhnya.

Cerita 1

Bulan Juli yang baru saja berlalu, untuk mengisi liburan semester, saya magang sebagai wartawan di salah satu koran lokal di Manado (itulah sebabnya blog ini sepi postingan bulan lalu). Sehari sebelum resmi terjun ke lapangan memburu berita, saya harus bertemu dengan pemimpin redaksi koran bersangkutan.

Banyak hal melintas di kepala saya dalam perjalanan menuju ke kantor redaksi. Banyak itu antara lain, apa saya bisa? Bagaimana kalau saya gagal? Dari mana saya harus memulai? Macam-macam pertanyaan itu membuat saya gelisah setengah mati dalam angkutan umum yang saya tumpangi. Awal yang buruk. Tetapi persis ketika saya sedang dalam krisis kepercayaan diri seperti itu, supirnya nyeletuk, "Hidup ini musti ada de pe tantangan katu. Kalo nda, nda sadap". (Hidup ini mesti ada tantangannya. Kalau tidak, hambar rasanya). Saya ingin memeluk supir itu. Dia baru saja mengembalikan rasa percaya diri saya. Kata-katanya biasa tetapi ketika diucapkan pada saat yang tepat sungguh menyelamatkan.

Cerita 2

Suatu siang, masih dalam bulan Juli, saya harus mewawancarai seorang ketua di lingkungan universitas. Saat tiba di sana, beliau sedang sibuk luar biasa. Dan tak satupun staf bawahannya berani mengganggunya. Bahkan hanya untuk memberi tahu ada wartawan yang menunggunya di luar. Saya hanya bisa menduga-duga seperti apa karakter sang ketua ini. Rencananya saya harus menemui narasumber lain di tempat lain yang jauh setelah wawancara yang harus terlaksana hari itu juga. Saya tidak bisa kembali besok karena beritanya harus terbit besok.

Dengan kecewa saya melangkah ke luar gedung kantor megah itu. Di depan pintu berdiri seorang satpam belia. Saya menyapanya dan bercerita sejenak dengannya: memperkenalkan diri dan memberitahu maksud kedatangannya.

"Yuk," ajaknya.

"Ke mana?"

Ternyata ke lantai 2 ke tempat bapak ketua itu. Di depan ruangan sang ketua, satpam ini dengan tenangnya mengetuk pintu, membukanya dan mempersilahkan saya masuk. "Wartawan, pak" katanya pada sang ketua.

Wow…

Kesimpulan:

Tuhan meminjam orang-orang tak terduga ini untuk menyatakan DIA tidak pernah meninggalkan saya sendirian. Terberkatilah mereka. Anda punya pengalaman yang mirip?