Awas Virus WITA

Senin, Agustus 31, 2009

Apa itu 'terlambat'? Lazimnya, terlambat berarti datang tidak tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Mengapa kita bisa terlambat? Macam-macam alasan. Bangun tidur kesiangan, macet, ban mobil pecah, mobil mogok, anak tiba-tiba rewel dan tak mau dibujuk, ketinggalan dompet atau handphone, mendadak ada urusan. Kalau ingat masa-masa SMA, sakit perut juga bisa dimasukan (walaupun kita sama-sama tahu sakit perut memang hanyalah 'alasan').

Semua alasan di atas bisa dimengerti dan dimaafkan. Siapa yang belum pernah mengalaminya? Tapi ini soalnya. Jika bangun tidur kesiangan, macet, ban pecah, mobil mogok, anak rewel, lupa dompet dan handphone, mendadak sibuk dan sakit perut terjadi hanya satu kali atau dua kali atau tiga kali, itu namanya terlambat. Wajar. Tetapi jika terjadi berulang kali, itu bukan lagi terlambat. Itu kebiasaan buruk.

Jika terjadi satu kali atau dua kali atau tiga kali, Anda bisa menyalahkan weker yang kurang nyaring bunyinya. Pemerintah yang tidak menanggulangi masalah kemacetan. Bedebah yang menaruh paku di jalan. Tempat servis mobil yang tidak becus. Anak yang karena dimanja jadi ngelunjak. Dompet dan handphone yang terselip entah di mana. Pembantu yang menabur terlalu banyak bumbu di makanan Anda. Tetapi jika itu terjadi berulang kali, berhentilah menyalahkan pemerintah dan lain sebagainya itu. Masalahnya bukan mereka.

Yesus bersabda, "Apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya" (Mrk. 7:20). Masalahnya ada pada hati Anda. Periksalah, ada apa sebenarnya yang sedang bergejolak di dalam hati Anda. Macet dan lain sebagainya itu hanya menguatkan saja gejolak itu.

Di Manado, ada olok-olok tentang waktu. Manado, karena berada di Indonesia bagian tengah, status waktunya WITA (Waktu Indonesia Tengah) yang berbeda satu jam dengan Jakarta yang status waktunya WIB (Waktu Indonesia Barat). Kembali ke soal olok-olok tadi. Saking seringnya acara-acara di kota ini molor waktu mulainya, WITA lalu diolok-olok menjadi Waktu Itu Terserah Anda.

Bagaimana jika virus WITA juga menyerang Anda terutama menjelang berangkat mengikuti perayaan ekaristi? Pemicunya ada di dalam hati Anda. Apa itu? Malas-kah, bosan-kah, terpaksa-kah, sekedar melaksanakan kewajiban-kah, merasa tidak memperoleh sesuatu-kah, belum bisa menghayati kehadiran Tuhan-kah, tidak cocok dengan romo-kah. Apa?

Saran saya: bicaralah dengan seseorang atau ikutlah kegiatan atau bacalah tulisan-tulisan tentang perayaan ekaristi yang membuka mata dan hati Anda. Kebiasaan buruk kok dipelihara? Gak capek ya?