Jika Joy Tobing ke Pantai Nusu

Kamis, Agustus 13, 2009

Hari minggu (09/08) pukul 13.30 WITA seorang karyawan kami menerima kabar duka: adiknya meninggal dunia. Dia diizinkan untuk pulang siang itu juga ke kampungnya. Dan pulang ke kampung berarti harus menyeberangi pulau dengan menggunakan perahu motor.

Besoknya, hari senin kemarin, saya dan beberapa karyawan lain berencana melayat ke sana. Di rumah kami, Skolastikat MSC Pineleng, saya bertugas sebagai seksi karyawan, semacam bagian HRD kalau di kantor Anda. Paginya sebelum berangkat kami sempat menikmati video klip Joy Tobing yang menyanyikan lagu rohani Ombak dan Arus.

Di tengah ombak dan arus pencobaan… Hampir terhilang tujuan arah hidupku… Bagaikan kapal s'lalu diombang-ambingkan…

Siangnya kami bertolak dari pelabuhan menuju Pantai Nusu, kampung tujuan kami melayat. Saya menghitung, ada 32 orang di dalam perahu, kebanyakan anak kecil dan ibu-ibu yang duduk berdesak-desakan.

Hanya 20 menit saja dari lepas pantai yang tenang dan sedikit membosankan. Siapa sangka lagu itu menjadi kenyataan. Kami benar-benar dihadang oleh ombak dan arus dalam arti sebenarnya: ombak laut yang mengombang-ambingkan perahu motor kami. Nyaris menenggelamkannya.

Harapan saya hanyalah semoga juri mudi perahu ini benar-benar tahu apa yang harus dilakukan. Tetapi tebak bagaimana kondisi juri mudi kami? Setengah mabuk! Bagus sekali. Bukan mabuk laut. Mabuk alkohol.

Ketika akhirnya kami berhasil melewati ombak dan arus gila itu, komentar seorang penumpang adalah "Itu belum seberapa". "Adakah jalan darat yang bisa kita tempuh?" adalah pertanyaan, tepatnya permintaan mengiba, salah satu karyawan kami yang masih pucat pasi karena itu pengalaman pertamanya. Dia trauma. Karena permintaan mengiba itu berkembang menjadi harapan, "Mudah-mudahan saya tidak mendapat jodoh dari kampung ini".

Memang lebih mudah mendengarkan lagu daripada mengalaminya sendiri dalam kenyataan. Sama dengan lebih mudah menasehati orang daripada menjalaninya sendiri.

Seandainya Joy Tobing ikut dalam perjalanan kami siang itu, dia tentu akan menghibur kami dengan lagunya. Atau mungkin juga tidak…