Memaafkan seseorang yang telah bersalah kepada Anda sebenarnya suatu tindakan mementingkan diri sendiri, bukannya sebaliknya. Menghilangkan permusuhan dan kebencian yang mungkin telah Anda simpan di dalam diri Anda sebenarnya merupakan sesuatu yang Anda lakukan untuk diri sendiri, bukannya demi keuntungan orang lain. Seperti yang pernah saya ajarkan di dalam program pelatihan hidup, ketika Anda menahan dendam terhadap seseorang, ini hampir seperti menggendong orang tersebut di punggung Anda. Ia menguras energi, semangat, dan kedamaian pikiran Anda. Namun, begitu Anda memaafkannya, Anda membiarkan ia turun dari gendongan dan Anda dapat melanjutkan sisa hidup Anda.
Mark Twain menulis, "Memaafkan adalah keharum bunga violet yang memancar dari tumit yang menginjaknya". Memaafkan adalah tindakan spiritual yang berani. Memaafkan juga salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup Anda. Saya telah menemukan bahwa setiap menit yang Anda gunakan untuk memikirkan seseorang yang berbuat salah kepada Anda adalah menit-menit yang telah Anda curi dari pencarian yang lebih berharga: mendapatkan orang yang akan membantu Anda.
(Dari: Robin Sharma, Who Will Cry When You Die?, hlm. 170)
0 komentar:
Posting Komentar