Lampu Merah

Rabu, Agustus 13, 2008
Ngomong-ngomong tentang lalu lintas, konon katanya, untuk mengetahui kita ini tipe yang mudah bersyukur atau tidak, kelihatan dari cara kita menanggapi lampu merah. Pertanyaannya sederhana, jika kendaraan yang Anda tumpangi terhenti karena lampu merah, bagaimana tanggapan Anda biasanya?

a. Mengeluh dan tidak sabaran


b. Santai saja dan menunggu lampu hijau


Ok, mungkin kata "biasanya" terdengar keterlaluan dan bukan Anda. Jadi saya ganti, sikap mana yang lebih banyak terjadi: mengeluh atau santai saja? Bedakan tentu dengan jika Anda sudah terlambat dan sedang terburu-buru.


Konon katanya, jika Anda lebih banyak mengeluh biarpun sedang tidak terburu-buru, Anda tipe yang tidak mensyukuri hidup dan tidak mudah bersyukur. Mengapa begitu? Bisa jadi sebelum lampu merah itu, ada beberapa lampu hijau yang sudah membuat perjalanan Anda mulus. Mengapa tidak bersyukur untuk beberapa lampu hijau itu? Dan santai saja menghadapi lampu merah yang satu ini. Tokh, cuma beberapa menit. Satu lampu merah saja sudah bikin stress. Padahal ada banyak hal yang lebih besar dengan tingkat stress yang tinggi. Tidak heran Anda stress melulu.


Sebaliknya Anda tipe mensyukuri hidup dan mudah bersyukur jika banyak kali santai menghadapi lampu merah. Bersyukur di sini tidak harus selalu berarti setiap saat mengatakan "syukur". Ini soal kondisi batin. Anda jauh lebih rileks menghadapi hidup.


Terakhir sekali. Anda percaya dengan analisa di atas? Kalau iya, syukurlah. Kalau tidak, tidak apa-apa. Namanya saja "konon katanya". Hanya saja kalau Anda tidak percaya, konon katanya Anda memang tidak mudah bersyukur.


Pantas gampang stres.

0 komentar: