Seri keduabelas: Tuaian memang banyak
Senin (05/04) pagi pukul 06.40 WIT saya memulai 10 jam perjalanan lagi menuju Ternate. Tugas saya melayani umat di daerah transmigrasi berakhir. Saya tiba di sana Kamis (01/04).
Sungguh, empat hari yang bermakna. Teramat bermakna.
Saya teringat banyak orang yang digembalai oleh Yesus berusaha mencegah Dia pergi meninggalkan mereka. Tetapi Dia tetap pergi juga. "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus" adalah alasan kepergian-Nya (Luk. 4:42-44).
Saya tidak mengatakan hal yang sama kepada umat di daerah transmigrasi di tengah hutan itu. Saya bahkan tidak perlu mengatakan apapun. Umat sudah tahu, saya harus kembali untuk melanjutkan kuliah.
Tetapi berpisah dengan umat yang bertemu dan dilayani oleh frater atau romo paroki hanya setahun dua kali, membuat kata-kata Yesus "Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit, karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu" tiba-tiba menjadi sangat jelas sekali maksudnya.
Tuaian memang banyak. Sayang sekali, pekerjanya sedikit. Peminatnya menurun.
Oleh karena itu, terima kasih yang mendalam dari saya untuk Anda yang, di tengah kesibukan yang padat, masih memberikan waktu, tenaga, pikiran dan materi untuk menyelamatkan jiwa-jiwa melalui berbagai ragam dan cara pelayanan, termasuk menjadi penyumbang.
Tuaian memang banyak. Syukurlah, selalu ada pekerjanya. Syukurlah, selalu ada yang tergerak hati. Syukurlah masih ada Anda.
Terima kasih banyak. Semoga Tuhan membalas kebaikan dan kepedulian Anda dengan berkat dan rahmat yang Anda dan keluarga butuhkan.
Terima kasih banyak.
P.S: Selamat memasuki Bulan Maria. Selamat berdoa Rosario. Bisakah saya menitipkan ujud mohon panggilan menjadi pekerja-pekerja di ladang Tuhan? Terimakasih sebelumnya, kalau bisa.