Mami Harimau

Senin, Mei 02, 2011

Berbekal dua cangkir kopi dan sandwich, saya dan seorang teman kelas bercerita panjang lebar tentang hal-hal yang tidak penting.

Ada kalanya hal-hal tidak penting memang menyita lebih banyak waktu.

Sampai kemudian saya teringat artikel yang saya baca di koran pagi itu.

"Kamu udah baca buku Battle Hymn of Tiger Mother?" tanya saya. Artikel yang saya baca itu berisikan resensi Tiger Mother ini.

Teman kelas saya ini ibu rumah tangga asal California dengan dua anak yang sedang beranjak remaja.

 "Belum" jawabnya. Tapi dia ingat temannya, ibu rumah tangga juga, pernah menceritakan isi buku ini kepadanya.

"Menurut kamu gimana?"

Saya mengangkat bahu.

Bagi yang belum tahu, Battle Hymn of Tiger Mother sesungguhnya adalah sharing bagaimana Amy Chua, penulisnya, membesarkan anak-anaknya.

Seperti, anak-anaknya tidak pernah boleh menonton TV dan bermain game di komputer.

"Saya gak akan pernah mendidik anak-anak saya dengan cara seperti itu" kata teman saya sambil melanjutkan, "Terlalu berlebihan".

Sekalipun tidak berlebihan seperti Amy Chua, teman saya tetap saja menggariskan aturan-aturan tertentu yang HARUS dilakukan anaknya.

Seperti kepada putranya. "Sebagai laki-laki, kamu harus membukakan pintu untuk wanita".

Di tempat saya lahir, teman, aturan ini bisa dianggap berlebihan juga.

Minggu lalu, saya akhirnya bisa membeli buku ini.

Saya baru membaca bab 1, The Chinese Mother. Saya kutipkan paragraf favorit saya untuk Anda.

even when Western parents think they're being strict, they usually don't come close to being Chinese mothers. For example, my Western friends who consider themselves strict make their children practice their instruments thirty minutes every day. An hour at most. For a Chinese mother, the first hour is the easy part. It's hours two and three that get tough.

Mana bagian favorit saya? The first hour is the easy part. It's hours two and three that get tough.

Amy, bukan hanya berlatih alat musik saja yang berat setelah sejam.

Diet, pertobatan, berbuat kasih, pengampunan, sabar, disiplin, … selalu lebih gampang di hari pertama.