Di Jepang, tamu (juga penghuni rumah) wajib menanggalkan sepatu/sandal di depan pintu rumah dan menggantinya dengan sandal khusus. Gereja Katolik Jepang mengadopsi kebudayaan setempat. Jadilah, umat wajib menanggalkan sepatu/sandal yang dikenakannya dan menggantinya dengan sandal khusus yang sudah disediakan.
Tidak, tidak ada sepatu atau sandal yang hilang atau tertukar.
Setelah sandal khusus ini selesai digunakan, setiap orang akan mengembalikannya lagi ke tempatnya semula.
"Tanggalkan kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus" (Kel. 3:5)
Ada juga kebiasaan di Jepang, yakni jenazah disemayamkan di Gereja selama semalam. Keesokan harinya jenazah dilepaskan ke peristirahatan terakhir dengan Misa Requiem. Tidak terlalu jelas apakah peti ini kosong atau berisi. Yang pasti ia ada di sana ke saya berkunjung.
Gua Maria di samping Gereja