Beberapa hari yang lalu pikiran ini datang hampir seperti sebuah pencerahan. Pikiran ini membuat saya membaca Kitab Suci dengan sudut pandang yang berbeda.
Pikiran apa? Ini: Tuhan itu cerdik.
Saya kasih contoh.
Ketika Yesus mengatakan "Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku" (Mat. 25:40), maksud-Nya bukan hanya agar kita memperhatikan mereka yang kecil dan hina. Bukan hanya agar kita pengikut-Nya menuruti perintah-Nya dengan berbuat baik kepada mereka.
Yesus sekaligus ingin memastikan ada yang memperhatikan mereka yang kecil dan hina itu.
Dengan kata lain, DIA tidak membiarkan mereka yang kecil dan hina itu sendirian berjuang. DIA peduli pada mereka melalui Anda yang taat melaksanakan sabda-Nya itu.
Contoh lain.
"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Mat. 5:44).
Kita bukan hanya diminta oleh Yesus untuk mengasihi orang-orang yang menyebalkan itu.
Yesus sekaligus ingin memastikan ada yang mengasihi dan mendoakan orang-orang menyebalkan itu. Orang lain bisa menjadi musuh Anda.
Tetapi Anda pun bisa jadi adalah musuh seorang yang lain. Maka, dengan sabda itu, Yesus ingin agar seorang lain itu mengasihi Anda. Sekaligus Yesus ingin memastikan ada orang yang senantiasa mendoakan Anda.
Tuhan itu cerdik.
Dan baik. Baik banget.