Kemarin, tanggal 10 Februari, kita memperingati Santa Skolastika. Apa yang bisa kita petik dari kisah hidupnya?
Skolastika saudari kandung [Santo] Benediktus, lahir sekitar tahun 480 di desa Nursia di Italia. Ia bersama dengan saudaranya membaktikan diri kepada Allah dalam hidup membiara. Maka Skolastika memilih Kristus sebagai satu-satunya kekasih hatinya, dan mencari Dia dalam kesunyian. Untuk itu ia mengikuti saudaranya di Monte Kasino, di mana ia memimpin sebuah biara wanita. Ia meninggal dunia sekitar tahun 547, beberapa minggu sebelum saudaranya.
Kita kadang-kadang cenderung untuk kurang menghargai suatu hidup terasing dari dunia, yang dibaktikan seluruhnya kepada Allah. Padahal, begitu banyak pria dan wanita dengan hidup terasing itu telah menunjukkan kehadiran Kristus kepada orang lain. Apakah kita juga menunjukkan Kristus kepada orang lain dalam hidup kita? Semoga kita mengambil manfaat dari contoh teladan Skolastika.
(Dari: Anggota Keluarga Allah, 1974)