"Ibu Baik-Baik Saja 'Kan?"

Jumat, April 01, 2011


Koran hari ini memuat berita yang sungguh menyayat hati.

Tentang anak-anak kecil yang selamat dari bencana dahsyat itu namun harus kehilangan keluarga mereka.

Orang-orang dewasa yang turut selamat dan sekarang tinggal bersama-sama dengan anak-anak kecil ini di tempat pengungsian memberi kesaksian: mereka sering sekali memandang ke laut.

Salah satu dari banyak anak kecil itu Manami Kon, gadis cilik berusia 4 tahun.

Dia ikut terbawa tsunami tetapi secara menakjubkan bisa selamat.

Ketika tsunami menyeretnya, di pundaknya masih bergayut tas sekolah.

Tas sekolah itu berikut dirinya terkait di jaring nelayan.

Manami selamat. Tetapi tidak anggota keluarganya yang lain. Ayah, ibu dan adik perempuan berusia 2 tahun tak ada kabar berita sampai sekarang.

Kerabatnya, yang tinggal di kota lain yang tidak terkena bencana, berhasil menemukannya di tempat pengungsian.

Mereka mengajaknya ikut bersama-sama dengan mereka tetapi ia menolak.

"Saya menunggu di sini sampai ibu pulang" katanya.

Selepas bencana sampai sekarang, jaringan telepon belum lagi berfungsi. Tetapi Minami menggenggam erat telepon genggam milik ayahnya (telepon genggam yang tertinggal di dalam tasnya).

"Ayah akan telepon saya?" tanyanya.

Minggu lalu, suatu sore, Manami mengumumkan akan menulis surat untuk ibunya.

Dia membuka buku tulis, mengambil sebatang pensil dan menulis dengan huruf Hiragana (karakter yang baru saja dipelajarinya di sekolah).

Selesai menulis, ia jatuh tertidur.

Bunyi surat pendek itu, "Bu, saya harap ibu masih hidup. Ibu baik-baik saja 'kan?"