"Boleh Minta Diucapin Gak?"

Senin, Februari 14, 2011

"Ka aku lagi ultah…"

Saya baru mengerti sepenuhnya betapa penting mengucapkan "Happy Birthday ya" setelah seseorang menunjukkan pesan yang diterimanya di media sosial. Sebagian pesan itu sudah Anda baca di atas.

Pesan lengkapnya ini, "Ka aku lagi ultah, boleh minta diucapin gak?"

Beberapa kali saya menerima pesan yang serupa (maknanya) tapi tak sama (kalimatnya).

Seperti, "Hari ini saya ulang tahun loh".

Seperti, "Jangan lupa ya bulan depan saya ulang tahun".

Seperti, "Frater gak kasih slamat ke saya?"

Saya pernah dikirimi kutipan bijaksana, "Hal yang lebih buruk daripada dibenci adalah dianggap tidak ada. Karena jika Anda dibenci, paling tidak orang menganggap Anda ada".

Dianggap ada, eksis, itu kebutuhan dasar.

Jika tidak terpenuhi?

Perasaan apa yang Anda tangkap dalam kalimat, "Ka aku lagi ultah, boleh minta diucapin gak"?

Jadi, jangan melewatkan kesempatan untuk mengucapkan "Happy Birthday ya".

Karena "Happy Birthday ya" adalah cara gratis (paling tidak termurah) untuk memastikan Anda menganggap yang berbahagia itu ada.

Dianggap ada, eksis, itu kebutuhan dasar setiap orang. Termasuk Anda.

Tebak kenapa seorang istri atau pacar bisa marah jika pasangannya lupa (mengucapkan selamat) ulang tahun?

P.S: Saya menduga bukan hanya pada kesempatan ulang tahun saja, kita ingin dianggap ada. Pada Valentine's Day juga. Jadi, Happy Valentine's Day ya.

P.S.S: Kiriman kutipan bijaksana yang lain yang saya terima adalah, "You know you need to let go but you can't because you're still waiting for the impossible to happen". Semoga berguna.