Saya sering, karena sengaja atau tidak sengaja, berada di antara kumpulan orang dan terlibat dalam pembicaraan. Pembicaraan itu macam-macam sifat dan tujuannya. Mulai dari rapat resmi (akhir-akhir ini bisa mencapai pukul 02.00 dini hari) sampai ngobrol ngalor-ngidul dengan topik yang jelas atau tidak jelas (sekedar berhaha-hihi).
Di antara sekian banyak kumpulan orang lengkap dengan model pembicaraannya, salah satu yang paling berkesan bagi saya adalah berada (lebih banyak karena terjebak) di antara ibu-ibu yang berbagi cerita tentang buah hatinya. Lebih khusus lagi kalau ibu-ibu itu tergolong muda yang bayinya masih balita. Dan balita itu anaknya yang pertama.
Seru.
Mereka menarik perhatian saya dan membahagiakan saya.
Yang menarik perhatian saya adalah mendengar cara ibu-ibu ini bercerita tentang pola tingkah bayinya. Ada sesuatu yang khas dalam nada suaranya: ada kebahagiaan terang-terangan; ada kebanggaan yang tak bisa ditutup-tutupi dan ada perasaan berbunga-bunga yang meluap-luap. Tapi juga ada kecemasan tak tertahankan jika sesuatu yang salah terjadi pada bayinya.
Kandungan khas itu amat berbeda ketika mereka beralih topik: kenaikan gajinya atau gaji suaminya, berhasil membeli tas impian, suaminya menyukai masakannya atau caranya berdandan dan merawat diri. Ada kebahagiaan dalam nada suaranya tapi tak lagi sedalam yang di atas.
Dari kelompok ibu-ibu muda ini saya jadi yakin kalau di dunia ini ada tingkatan-tingkatan kebahagiaan.
Satu hal mengenai kelompok ibu muda ini: kalau sudah bercerita tentang bayinya, Anda akan susah menebak di mana ujung percakapan itu. Persis seperti menelusuri sungai penuh air yang terus mengalir entah ke mana.
Tapi itulah bagian yang paling membahagiakan saya. Orang hanya bisa berbicara banyak hal tentang seseorang jika ia memperhatikannya, bukan?
Bayi-bayi itu berada di tangan yang tepat yang mencukupinya dengan limpahan perhatian dan cinta. Tuhan mengirim mereka ke malaikat pelindung yang tepat.
Beberapa waktu lalu dua orang teman saya (ibu-ibu muda) mengirimi saya foto-foto buah hatinya. Yang satu dengan pesan, "Tebak frat, mirip siapa?". Yang lainnya, "Just to keep you update".
Itu hanyalah sepucuk foto dan sebaris pesan. Tapi entah bagaimana saya bisa merasakan kebahagiaan tak terkira di dalamnya.
Maka saya membalas pesan salah satu dari mereka, "You guys must be so happy".