Syukurlah Mata Saya Rusak

Selasa, Januari 11, 2011

Adakalanya Anda harus mengejutkan diri sendiri.

Seperti saya.

Di Jakarta, saya sudah diberitahu oleh beberapa orang tentang pemandian umum di Jepang. Bahwa di tempat itu semua orang mandi tanpa mengenakan busana.

Saya membuktikannya sendiri. Pada 31 Desember malam, kira-kira pukul 21.00 waktu Nagoya, sambil menunggu pergantian tahun, saya diajak ke pemandian umum (yang ternyata jaraknya tidak sampai 5 menit dengan berjalan kaki).

Hanya memikirkan bahwa saya tidak mengenakan busana apapun di depan orang banyak saja sudah cukup membuat saya malu dan enggan. Belum satu kancing pun dibuka. Baru memikirkannya saja.

Tetapi, adakalanya, saya suka mengejutkan diri sendiri. Lagipula, saya baru sebulan tinggal di Nagoya. Siapalah saya di belantara Nagoya ini.

Jadi "Mengapa tidak?" pikir saya.

Berjalanlah saya dan orang yang mengajak saya ke tempat pemandian umum.

Beberapa menit kemudian…. Ouuuwwww… Semua orang memang tidak mengenakan apapun di dalam tempat pemandian.

Seperti saya.

Dengan malu-malu (sebenarnya saya lebih suka pulang saja tetapi gak enak juga sama yang ngajak) saya menanggalkan apa yang saya kenakan.

Mulai dari kaca mata. Eh, ternyata melepas kaca mata sama dengan melepas malu. Penglihatan mata saya rusak sedemikian rupa sehingga pada jarak 1 meter lebih segala sesuatu kabur belaka.

Adakalanya Anda harus mengejutkan diri sendiri. Karena Anda akan menemukan sesuatu yang penting.

Seperti saya.

Ketika saya memutuskan untuk mengejutkan diri (a.k.a. melawan rasa malu) saya menemukan sesuatu yang penting.

Sesuatu yang penting itu adalah sesungguhnya saya malu bukan karena orang lain melihat bagian paling pribadi dari tubuh saya.

Saya malu karena saya bisa melihat dengan jelas orang lain itu sedang menatap saya dalam keadaan tanpa busana.

Saya menghabiskan dua jam di dalam tempat pemandian itu dengan senang hati.

P.S: Sesuatu yang penting kedua adalah untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya bersyukur penglihatan mata saya rusak. Benar, apa yang buruk yang terjadi hari ini bisa jadi berkat di kemudian hari.