Pernah (mungkin dalam sebuah novel entah-apa-itu) saya membaca kutipan ini, "Someday you will look back at your life and laugh at what has passed".
Saya baru saja melihat hidup saya ke belakang. Dan tertawa (karena itu saya ingat lagi kutipan di atas).
Tahun 2006 saya menamatkan pendidikan Sarjana (S-1). Dengan nilai yang tidak terlalu memalukan. Cukuplah untuk lulus.
Lazimnya, jenjang pendidikan formal yang ada di depan mata adalah Master (S-2). Jauh di depan mata lagi Doktor (S-3).
Dengan begitu, jenjang pendidikan bergerak ke atas. Seharusnya. Atau begitulah pikiran saya.
Pagi tadi pukul 09.30 waktu Nagoya (sama dengan waktu Indonesia barat (WIB), program studi bahasa Jepang yang saya ikuti resmi dimulai.
"Someday you will look back at your life and laugh at what has passed".
Dengan semangat saya mengayuh sepeda ke tempat program hanya untuk menemukan kenyataan bahwa saya memulai dari kelas elementary I. Saya dan 5 peserta yang lain memulai program itu dengan melafalkan a-i-u-e-o. Yup, pekerjaan anak SD kelas I.
Jadi, setelah menyandang gelar sarjana saya kembali menjadi anak SD kelas.
Pendidikan bukan bergerak ke atas tetapi melompat ke bawah.
Lucu juga.
Mungkin Tuhan sedang mendidik saya untuk belajar lebih rendah hati lagi.
P.S: Ternyata kutipan di atas hanyalah potongan kalimat. Melalui Google, saya menemukan kutipan lengkap, "Never let go hope. One day you will see that all has finally come together. What you have always wished for finally come to be. You will look back and laugh at what has passed and you will ask your self 'How did I get through all of that?'". Jangan hilang harapan ya… (Kedengaran kayak menghibur diri sendiri, hehehe…).