"Selamatkan seseorang dari tenggelam, maka Anda akan bertanggung jawab terhadapnya seumur hidup" (Pepatah Cina)
Saya sudah pernah bercerita kepada Anda kebaikan-kebaikan acak yang pernah saya lakukan: mentraktir makan beberapa anak jalanan dan pengamen.
Ada yang belum saya ceritakan kepada Anda apa yang terjadi selanjutnya dan sesuatu yang saya sadari belakangan.
Anda mungkin tertarik membacanya.
Saya masih bertemu dengan mereka setelah itu. Beberapa kali. Karena mereka masih tetap ada di tempat di mana pertama kali kami bertemu. Dan saya selalu ada urusan di tempat di mana mereka berada.
Tetapi bukan bertemu yang bertukar sapa atau bertukar kabar. Bukan bertemu yang berarti chit-chat basa-basi tentang ini dan itu.
Bertemu maksudnya saya melihat mereka dan entahlah kalau mereka melihat saya berada di sana. Saya menduga mereka melihat saya. Tetapi saya tidak memberi mereka kesempatan untuk menegur saya.
Mengapa? Sederhana: saya menghindari mereka.
Mengapa? Karena saya berpikir menemui mereka sama dengan saya harus melakukan kebaikan yang kedua, ketiga dan seterusnya. Dan saya tidak punya uang sebanyak itu untuk selalu membelikan mereka makanan. (Belakangan saya berpikir, taruhlah saya punya banyak uang, apakah saya mau terus mentraktir mereka makan?)
Seorang ibu pernah mengatakan kepada saya, mengapa harus menolong seseorang sejak awal jika tidak ingin terlibat dengan hidupnya kemudian?
Benar.
Adakalanya kita memang ingin menolong seseorang. Tetapi kita tidak ingin terlibat terus menerus dalam hidupnya. Kita tidak ingin terikat padanya. Kita sudah cukup repot dengan hidup kita sendiri.
Mengapa harus menolong seseorang sejak awal jika tidak ingin terlibat dengan hidupnya kemudian?
Tuhan memberkati setiap usaha Anda menolong sesama yang membutuhkan.