Natal dan Keindahan Kualitas

Jumat, Desember 24, 2010

Beberapa malam yang lalu.

Karena kebaikan hati seorang ibu, beberapa orang, saya termasuk di dalamnya, bisa menikmati hidangan yang untuk menyantapnya saja butuh 4 pasang garpu dan pisau, 4 buah gelas. Masih ditambah lagi dengan 3 buah sendok berbeda ukuran.

Dan sebegitu banyak peralatan makan itu dipakai hanya oleh satu orang. Meja makan untuk menampung empat orang tersebut penuh dengan peralatan makan di atasnya.

"We eat quality. Not quantity" komentar seorang romo, juga termasuk dalam beberapa orang itu, sambil mengiris daging di piringnya.

Keesokan harinya. "Quality means less quantity. And quantity means less quality" adalah tanggapan seorang romo lain mendengar cerita santap malam yang ribet itu. Kualitas berarti sedikit jumlahnya. Kuantitas, ya kebalikannya, kualitasnya minim.

Pastinya. Saya menghitung, ada 5 jenis hidangan masakan dan 4 jenis minuman plus sepotong kecil kue.

Kenyang? Hey, "We eat quality, not quantity".

Baiklah.

Dan "Quality means less quantity", kan?

Ya, ya, ya.

Makanan yang disebut berkualitas itu memang tidak cukup mengenyangkan perut (maksud saya itu jika Anda, seperti saya, terbiasa menyantap nasi lengkap dengan lauk pauknya. Nasinya bisa nambah pula).

Tetapi ada sesuatu dalam makanan 'berkualitas' itu berpengaruh terhadap perasaan saya, mungkin juga jiwa saya.

Karena volume makanannya yang sedikit, saya bisa berkonsentrasi untuk mencicipinya dan menikmatinya. Tidak tergesa-gesa untuk menghabiskan (berbeda jika meja makan penuh dengan makanan). Rasa makanannya yang nikmat membuat perasaan saya ikut senang. Seolah-olah lidah mengirim signal ke perasaan.

Itulah keindahan dari kualitas. Barang berkualitas tidak hanya memuaskan fisik saja. Barang berkualitas menyentuh perasaan dan entah bagaimana menyentuh jiwa pula.

Itulah yang terjadi pada saya malam itu. Juga terjadi pada Anda ketika Anda mendengarkan penyanyi favorit Anda. Juga ketika Anda memakai tas LV yang muaahhaalll itu.

Ngomong-ngomong, jika kualitas berarti minim kuantitas, Natal pun berkualitas. Tidak setiap minggu dalam setahun kita secara khusus merayakan Natal kan?

Semoga Natal ini menyentuh jiwa Anda. Semoga Anda memperoleh anugerah yang Anda cari selama ini.

Semoga damai melimpah di hati Anda. Tuhan memberkati.