Ikan Bakar dan Investasi Hari Tua

Sabtu, Desember 18, 2010

Suatu malam, tidak lama setelah kita memasuki masa Adven, saya makan bersama seorang kenalan baik.

Di tengah keasyikan mencomot daging ikan bakar yang gurih, ia bercerita tentang apa yang ingin dilakukannya untuk membuat masa Adven bermakna.

"Saya mau meluangkan waktu untuk mengunjungi sahabat, kenalan dan anggota keluarga yang sudah tua, sakit-sakitan dan kesepian.

Setahu saya dia manusia dengan segudang kesibukan. Maksud saya kesibukannya terang benderang. Bukan jenis kesibukan yang gak-tau-sibuk-apa-pokoknya-sibuk.

Inilah alasannya.

Suatu saat nanti, pikirnya, dia akan menjadi tua, sakit-sakitan dan kesepian juga.

Dari sini kelanjutannya sudah bisa ditebak.

"Sebelum saya mengharapkan orang lain datang mengunjungi saya, saya akan mulai mengunjungi orang lain terlebih dahulu" katanya mantap.

Kitab Suci menyebutnya sebagai hukum tabur-tuai, apa yang akan Anda tanam sekarang akan Anda tuai hasilnya di kemudian hari.

Boleh juga disebut "investasi hari tua".

Masa Adven datang dan pergi setiap tahun. Masa Adven tahun ini saja tinggal beberapa hari. Hitungan mundur telah dimulai.

Mari membuat beberapa hari tersisa ini bermakna.

Masih ingat kata-kata ibu Teresa dari Kalkuta yang saya kutip kemarin?

Yup, "Di dunia ini rasa lapar akan cinta dan perhatian lebih besar daripada rasa lapar akan roti".

Selalu ada yang bisa Anda bagikan. Pengampunan misalnya.