"Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?" (Luk. 6:39)
Ada saatnya orang tidak memahami Anda.
Siapa Anda. Apa yang sedang Anda perjuangkan. Mimpi-mimpi Anda. Obsesi-obsesi Anda. Rencana masa depan Anda. Bagaimana Anda menjalani hidup. Pilihan-pilihan hidup Anda. Ketakutan-ketakutan Anda. Kebahagiaan-kebahagiaan Anda. Kebutuhan-kebutuhan Anda.
Ada saatnya orang tidak memahami Anda.
Bagaimana mungkin Anda melakukan semuanya itu. Mengapa Anda melakukannya. Mengapa Anda tetap melakukannya juga.
Ada saatnya orang tidak memahami Anda.
Ampunilah mereka.
Karena ada saatnya orang-orang tersebut hanya tidak mau tahu dengan keadaan Anda yang sebenarnya.
Karena ada saatnya orang-orang tersebut melihat hidup ini hanya dari sudut pandang mereka.
Karena ada saatnya pikiran orang-orang tersebut terlalu sempit untuk bisa menampung luasnya pikiran Anda.
Karena ada saatnya hati orang-orang tersebut sudah terlalu sesak untuk bisa menampung hati Anda.
Ampunilah mereka. Karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.
Karena ada saatnya mata orang-orang tersebut tidak bisa melihat apa yang Anda lihat.
Karena ada saatnya orang-orang tersebut hanyalah sekumpulan orang buta.
Maka untuk menolong orang-orang buta tersebut, beberapa pertanyaan-pertanyaan ini layak dipikirkan.
Sudahkah Anda membuat diri Anda jelas untuk mereka?
Sudahkah Anda berusaha agar mereka melihat apa yang Anda lihat?
Kalau belum, bukan hanya "ada saatnya" Anda tidak dipahami. Anda akan "sering" tidak dipahami.
Memang akan melelahkan usaha untuk membuat diri Anda jelas untuk mereka. Tetapi usaha itu akan sepadan dengan hasilnya.
Happy weekend…