Postcard From Tokyo

Rabu, November 09, 2011

Jadi minggu lalu, persisnya Jumat-Sabtu, saya dan dua orang teman berlibur ke Tokyo.

Sebenarnya berlibur bukanlah tujuan utama.

Pergi ke Kedutaan RI di sana untuk sebuah urusan adalah tujuan utama.

Tapi karena urusan di Kedutaan hanya memakan waktu 20 menit dari 48 jam yang tersedia, bolehlah ‘berlibur’ lebih ditonjolkan di pembukaan tulisan ini.

Apa yang kami lakukan selama 47 jam 50 menit itu?

Banyak.

Seperti, mengunjungi kuil-kuil tua nan terkenal yang biasanya menjadi daya tarik wisatawan lokal dan internasional.

Salah satunya, kuil Sensoji di distrik Asakusa.

Semacam tungku besar yang di dalamnya terdapat sejenis hio yang mengeluarkan asap yang terletak di depan kuil segera menarik perhatian saya.

Sebelum masuk ke kuil, pengunjung menyempatkan diri mengelilingi tungku itu dan mengipas-ipaskan asap itu ke tubuh mereka.

Semoga diberi berkat kesehatan. Itulah kepercayaan yang kuat dalam tindakan mengipaskan asap ke tubuh itu.

Saya berdiri di dekat tungku itu dan memperhatikan pengunjung demi pengunjung antri dan tertib berganti-gantian mengelilingi tungku itu.

Pria, wanita. Tua, muda.

Semua mengharapkan kesehatan yang baik.

Termasuk ibu yang Anda lihat di foto itu.

Saya memotretnya bukan hanya karena ingin menunjukkan harapan akan kesehatan yang baik lebih besar jika kita menginjak usia seperti beliau.

Saya memotret beliau karena… perhatikan ekspresi wajahnya!

Mata beliau perih karena asap berkat itu. Tapi beliau tetap bertahan di sana; tetap mengipas-ngipaskan asap ke tubuhnya.

Ya, namanya berkat.

Tapi adakalanya berkat tidak datang secara gratis.

Adakalanya untuk menerima berkat, kita harus mengalami perih yang seperti itu.

Adakalanya untuk mendapatkan berkat, kita harus bertahan melakukan sebaik mungkin apapun itu yang sedang kita lakukan.

Namanya berkat.

Tapi adakalanya berkat tidak datang secara gratis!

P.S: Jika ingin kelihatan awet muda, berfotolah di depan gerbang kuil itu. Konon katanya.

2 komentar:

{ Majalah Sinode 20 } at: 14/11/11 4:53 PM mengatakan...

keren sekali

{ Evaristus Angwarmase } at: 14/11/11 6:49 PM mengatakan...

Makasih ya. Sukses juga untuk majalahnya. Dengar2, tidak gampang mengelola majalah di zaman melimpah informasi (dan gratis) seperti sekarang ini. Salut. Tuhan memberkati.