Romo pembimbing saya pernah mengisahkan cerita ini. Tentang kebijaksanaan Nazruddin (tokoh yang identik dengan keledai dan kebodohannya padahal, ironisnya, justru banyak pelajaran berharga datang darinya).
Alkisah, hiduplah seorang kaya. Dalam hidupnya, orang kaya ini tidak pernah mengenal kata "memberi". Kata favoritnya "mengambil". Kekayaannya yang melimpah ruah memang berasal dari tindakannya mengambil kekayaan orang lain. Ia orang kaya yang pelit.
Pada suatu hari ia terpeleset dan terjatuh dalam sumur yang, syukurlah, tidak terlalu dalam.
Dengan panik ia berteriak-teriak. Orang-orang yang melihat kejadian itu datang bergegas-gegas untuk menolongnya.
"Berikan tanganmu." Mereka mengulurkan tangan berusaha menarik dia dari dalam sumur.
Tetapi apa yang terjadi? Ia tidak mau mengulurkan tangannya. Orang kaya ini hanya berdiam diri saja di dasar sumur.
Mereka yang berusaha menolongnya bingung dengan sikap acuhnya itu. Kendati demikian mereka tidak menyerah.
"Ayo, berikan tanganmu".
Tidak ada reaksi apapun. Maka marahlah mereka. Usaha pertolonganpun dihentikan.
Nazruddin yang kebetulan sedang melewati tempat itu melihat kerumunan orang itu. Ia menghampiri mereka dan bertanya ada apa. Setelah memperoleh penjelasan singkat, Nazruddin pun memutuskan untuk menolong orang kaya itu.
"Ambil tangan saya", kata Nazruddin sambil mengulurkan tangannya.
Tebak apa yang terjadi? Dengan segera orang kaya itu meraih tangan Nazruddin sehingga ia berhasil ditarik keluar dari sumur itu.
Apa kata favorit Anda?
Apa kata favorit orang-orang di sekeliling Anda?
Perhatikan baik-baik karena sangat menentukkan cara Anda dan mereka bertindak di manapun berada. Termasuk ketika berada dalam kesulitan.
Ngomong-ngomong, biasanya mana yang lebih mempan untuk Anda: "Berikan tanganmu" atau "Ambil tangan saya"?
Selamat Paskah, saudara-saudariku. Berkat Tuhan menyertai Anda sekalian.