Mata

Jumat, September 09, 2011

Kita memiliki mata yang sama.

Kita menatap hal yang sama.

Tidak berarti kita melihat hal yang sama.

A melihatnya sebagai potensi teman.

B melihatnya sebagai potensi pacar bahkan potensi pasangan hidup.

A dan B menatap orang yang sama tetapi melihat hal yang berbeda. Cinta berawal dari mata.

Suami melihatnya sebagai potensi rekan kerja.

Istri melihatnya sebagai potensi perusak rumah tangga.

Suami dan istri menatap orang yang sama tetapi melihat hal yang berbeda. Konflik, juga, berawal dari mata.

Konflik itu momen ‘orang buta menuntun orang buta’: kita tidak melihat hal yang sama.

Dan jika orang buta menuntun orang buta, "Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?” (Luk. 6:39).

Kita bisa saja memiliki mata yang sama. Tidak berarti kita melihat hal yang sama.