Mantan Orang Asing Dilarang Menindas Orang Asing

Minggu, Oktober 23, 2011

Janganlah kau tindas atau kau tekan seorang orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir” (Kel. 22:21)

Kemarin sore, ditemani segelas ice coffee dan dua buah roti Mocca, saya bercerita dengan seorang mantan Kepala Sekolah sebuah SMA swasta.

Persisnya, beliau bercerita, saya mendengarkan (sambil sesekali mengajukan pertanyaan).

“Sewaktu saya duduk di bangku SMA, Kepala Sekolah itu sosok yang menakutkan” ceritanya sambil menyeruput ice cappuccino pesanannya.

“Pergi ke ruangan Kepala Sekolah bisa menjadi pengalaman traumatis tersendiri”.

“DanKepala Sekolah yang seperti itu dianggap normal oleh masyarakat. Kepala Sekolah ya memang seharusnya begitu”.

‘Kepala Sekolah ya memang seharusnya begitu’ itu berakhir ketika beliau diangkat menjadi Kepala Sekolah.

Ia memutuskan untuk tidak menjadi Kepala Sekolah yang ‘menakutkan’ bagi murid-muridnya.

Dia ingin ‘pergi ke ruangan Kepala Sekolah’ itu menjadi pengalaman menggembirakan dan terlebih-lebih menginspirasi dan meneguhkan para muridnya.

Dia memutuskan mengambil langkah yang tidak biasa itu dan melakukannya! (Ada banyak keputusan yang dengan gampang kita ambil tapi tidak kita lakukan).

Hasilnya?

“It works wonderfully” katanya.

Ada banyak kesaksian bahwa di bawah kepemimpinan beliau, ‘pergi ke ruangan Kepala Sekolah’ menjadi pengalaman diinspirasi dan diteguhkan.

Janganlah kau tindas atau kau tekan seorang orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir” (Kel. 22:21)

Apa cerita Anda?

Adakah keputusan penting yang Anda buat untuk tidak lagi mengulangi pengalaman buruk yang Anda rasakan kepada orang lain?

Jika ada, semoga “It works wonderfully” juga.

Tuhan memberkati setiap usaha baik yang sedang Anda lakukan.

0 komentar: