Repotnya Mengenakan Kimono

Minggu, Februari 12, 2012

Di balik penampilan David Beckham yang effortless itu, sesungguhnya “There are a lot of effort that he puts in”.

Saya membaca kalimat di atas di sebuah majalah gaya hidup dari negeri Beckham berasal.

Menyaksikan teman saya yang harus dibantu oleh empat orang ibu (yang baik hati dan banyak tertawa) ketika mengenakan Kimono, saya tidak bisa lebih setuju lagi dengan kenyataan tersebut.

Mengenakan Kimono itu repot, ternyata.

Repot sekali.

Tetapi, tentu saja, orang banyak hanya akan melihat bagian cantiknya teman saya dan indahnya Kimono yang dikenakannya.

Dan yang tahu bagian repotnya: hanya enam orang.

Seperti juga sukses.

Orang banyak melihat dan lalu membicarakan, memuji, mengagumi dan menyanjungi bagian cemerlangnya saja.

Bagian air mata, darah, stress dan capek: hanya 1 orang dan beberapa lagi yang mendukungnya.

Sesudah kerepotan yang memakan waktu itu, saya menemani teman saya (yang mengenakan Kimono) menikmati keindahan taman yang letaknya tak jauh.

“Kamu gak ‘papa?”

“Pppppffffhhhhhh….. Susah bernafas”

Berapa banyak orang yang melihat dan mengagumi keanggunan teman saya mengetahui kalau dia sedang susah bernafas?

0 komentar: