Margaret Mead benar ketika mengatakan, “One of the oldest human needs is having someone to wonder where you are when you don’t come home at night”.
Mead, seorang Antropolog asal Amerika yang banyak bepergian untuk meneliti terutama di daerah Selatan dan Tenggara Asia. Karena itu, kalimat itu mungkin pengalaman pribadinya sendiri.
Tetapi apa yang biasanya kita anggap pengalaman pribadi bisa dialami juga oleh orang lain.
“Kalo saya di masih di luar rumah ampe tengah malam, orang rumah gak nyari. Tapi kalo saya keluarnya pake mobil baru deh ditelponin, nanya-nanya kapan pulang” adalah kesaksian teman saya (dengan agak kesal).
Jadi, akhir-akhir ini setiap kali saya ke mana-mana di Nagoya ini dan melihat mereka yang tidak punya rumah (homeless), saya mengira-ngira: bagaimana rasanya tidak dirindukan oleh siapapun?
Tuhan memberkati siapa saja yang memiliki hati untuk mengulurkan tangan dan cinta bagi mereka yang tidak beruntung ini.
p.s: Kebanyakan gelandangan di Nagoya memiliki sepeda yang berfungsi ganda: alat transportasi (untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain) sekaligus rumah (jika rumah berarti tempat menyimpang alat-alat penunjang hidup). Sabtu (03/09), saya melihat pria ini hendak berpindah tempat dengan sepedanya. Dan anjingnya. Sebelum ini saya belum pernah melihat seorangpun gelandangan memiliki piaraan.
p.s2: Jika tidak ada seorangpun merindukan kehadirannya, paling tidak ada yang menemaninya.