Beberapa saat tidak lama setelah upacara minum teh dibuka. ‘Tuan rumah’ mulai mempersiapkan teh yang akan dihidangkan kepada tamu.
Saya mendengar dari seorang Jepang yang mempelajari sejarah Jepang, upacara minum teh yang njelimet itu diinspirasi oleh … tadaaaa…. Perayaan Ekaristi.
Njelimet karena saya disuguhi secangkir teh hijau (3 kali teguk) dan sepotong kecil kue. Tapi butuh waktu sampai 2 jam untuk menikmatinya.
Ada sejumlah ritual menjelang dan sesudah makan kue dan minum teh yang dihidangkan. Ada pula ritual yang harus dilakukan tamu (seperti saya) pada saat makan dan minum.
Pada akhirnya, upcara minum teh bukan hanya tentang makan dan minum.
0 komentar:
Posting Komentar