Ada bahasa tubuh bayi yang bisa langsung kita mengerti tanpa perlu menjadi orang tuanya terlebih dahulu.
Jika sang bayi menatap kita secara instens sambil mengangkat kedua tangannya, paling tidak menurut saya, ia minta dipeluk atau digendong.
Banyak kali terbukti benar.
Ia belum bisa mengatakan apa-apa. Dan tidak perlu mengatakan apa-apa. Kedua tangannya yang mungil mengatakan apa yang dipikirkannya.
Kedua tangannya adalah mulutnya.
Dan sejak saat itu, sampai pada usia berapapun, ada masanya kedua tangan kita adalah mulut kita.
Pasangan yang ingin digandeng hanya perlu mengulurkan tangannya.
Untuk mengatakan seseorang lucu dan menggemaskan, ia hanya perlu dicubit.
Untuk menenangkan seseorang, usapan atau tepukan ringan di punggung saja bisa berarti segalanya.
Tentang usapan atau tepukan ringan ini, kita bisa merasakan entahkah tangan tersebut menyalurkan simpati dan pengertian atau nafsu seks belaka.
Ada masanya tangan mengatakan apa yang kita pikirkan.
Ada masanya tangan mengatakan apa yang kita rasakan.
P.S: Dalam masa-masa sulit, saya lebih memilih tepukan ringan atau usapan simpati di punggung saya ketimbang berbagai macam nasehat yang panjang-lebar. Bagaimana dengan Anda?