Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.(Mat. 9:9-12)
Yesus itu bijaksana.
Tugas dokter ya untuk menyembuhkan orang sakit.
Lebih utama dari itu, tidak ada satupun orang sakit yang akan menolak kedatangan dokter.
“Dokter, pergilah daripadaku, aku sedang sakit” tidak akan pernah dikatakan oleh siapapun yang sedang sakit.
Itulah dua poin penting dari perumpamaan Yesus itu.
Misi perutusan Yesus adalah seperti dokter yang datang menyembuhkan orang sakit. Itu poin pertama.
Dan poin kedua semakin kita sakit (sewajarnya) semakin mendekatlah kita pada Yesus.
Seperti “Dokter, pergilah daripadaku, aku sedang sakit” tidak akan pernah dikatakan oleh siapapun yang sedang sakit, begitupun kita dengan Yesus.
“Yesus, pergilah daripadaku, aku orang berdosa” adalah reaksi yang tidak perlu.
Yesus masuk ke rumah Matius, pemungut cukai yang ‘sakit’ itu dan makan di sana bersama-sama dengan orang-orang sakit yang lain.
Itulah Yesus.
Yesus ingin masuk dan tinggal di rumah kita. Yesus mau berdiam dalam hati kita.
Tidak peduli seberapapun kotornya rumah kita, tidak penting seberapa amburadulnya hati kita saat ini, itulah milik kita, itulah kepunyaan kita.
Yesus ingin mengunjungi;
Yesus ingin melihat;
Yesus ingin masuk;
Dan Yesus ingin tinggal dalam apa yang menjadi milik kepunyaan kita sendiri.
Undanglah Yesus. Ia akan datang. Dan menyembuhkan-Mu.
0 komentar:
Posting Komentar